Home » » DEMO AMP FAK-FAK, INDONESIA SEGERAH MEMBUKA RUANG DEMOKRASI DITANAH PAPUA.

DEMO AMP FAK-FAK, INDONESIA SEGERAH MEMBUKA RUANG DEMOKRASI DITANAH PAPUA.

Written By Unknown on Kamis, 25 Juli 2013 | 19.13

FAK-FAK-- Aliansi Mahasiswa Papua komite Kota Fak-fak (AMP-KKF) menggelar Aksi damai Sekitar pukul 09.30 WPB, diarea parkir Plasa Tambaruni beberapa aktivis dari AMP melakukan aksi tutup mulut. Spanduk utama dengan tuntutan “SEGERA BUKA RUANG DEMOKRASI DI TANAH PAPUA” dan beberapa poster lain yang belum sempat dibuka.

Beberapa orasi-orasi dari koordinator lapangan maupun dari peserta aksi. Dan aksi ini dikawal oleh aparat kepolsian bersenjata lengkap; Dalam pengamatan dilapangan masyarakat banyak yang mengamati jalannya aksi ini.

Pada situasi orasi sedang berlangsung salah satu aparat kepolisian mendekati koordinator lapangan, Kwartus Ndrotndrot untuk meminta segera melepas baju yang dikenakan. Pada aksi ini antara kordum dan korlap memakai kaos hitam bergambar Lambang Negara Papua dibagian belakang dan depan tulisan ‘WEST PAPUA’ dengan alasan bahwa pada surat pemberitahuan dan manajemen aksi tidak dicantumkan tentang memakai baju dengan gambar bintang kejora.
 
 Kata aparat baju yang dipakai harus dilepas atau aksi akan dihentikan. Setelah koordinator lapangan berkoordinasi dengan Koordinator umum Gabriel Hegemur; sempat koordinator umum menyampaikan kepada pak polisi bahwa itu hanya baju, tetapi aparat tetap berkeras bahwa itu baju dengan bendera Papua, sehingga harus pilih aksi lanjut bila baju dibuka atau aksi dihentikan karena tetap mengenakan baju tersebut, dalam hal ini koordinator umum lebih memilih aksi yang dihentikan dari pada harus melepas baju yang dipakai dengan symbol dan lambang Negara Papua Barat. 
 
Setelah itu tawar menawar dengan aparat agar aksi dari AMP Fakfak ini akan bubar setelah pembacaan pernyataan sikap. Walau waktu yang diberikan masih ada. Namun sesuai dengan hasil kesepakatan yaitu membaca pernyataan sikap kemudian membubarkan diri; maka akhirnya pernyataan sikap yang dibacakan oleh kordum. Setelah pembacaan pernyataan sikap, kelompok aktivis Aliansi Mahasiswa Papua Fakfak kemudian membubarkan diri dengan tertib. (M/ANSEL)

 
 PERNYATAAN SIKAP
            Salam Pembebasan..!

Sehubungan dengan pembungkaman ruang demokrasi dalam penyampaian aspirasi politik, yang berlangsung selama beberapa tahun terakhir oleh sistem negara Indonesia dibawah pemerintahan Sosilo Bambang Yudoyono (SBY), serta pembatasan media Internasional di Indonesia dan Tanah Papua khususnya telah berlangsung dari tahun ke tahun hingga saat ini. Rakyat Papua dicekam dalam ketakutan untuk berani bersuara tentang hak-hak politik dalam negara ini dan didalam menyampaikan berbagai aspirasi.
Terkait dengan kondisi ini maka kami dari Aliansi Mahasiswa Papua Fakfak, menyatakan sikap dan tuntutan kami kepada pemerintah Indonesia sebagai berikut :
:
1   1. Segera MEMBUKA RUANG DEMOKRASI DI TANAH PAPUA, Dalam Hal Berekspresi Secara Bebas, Bebas Berbicara Benar, Bebas Berbicara Pelanggaran HAM, Bebas Berbicara Merdeka Yang Diatur Menurut Mekanisme Nasional Dan Internasional.

2    2. Segera Membuka Ruang Bagi Media Internasional Di Papua.

3   3. Segera Memberikan Jadwal Kunjungan Resmi Pelapor Khusus PBB Tentang Kebebasan Berekspresi Yang Dijadwalkan Pada Januari 2013 Yang Ditunda Dengan Alasan Yang Tidak Jelas Sampai Saat Ini Hingga Terjadi Penekanan Agar Indonesia Dapat Memberikan Kepastian Jadwal Kunjungan Resmi Sebagaimana Dinyatakan Dalam Sidang Dewan HAM PBB Ke-23 Di Geneva, 3 Juni 2013.

4   4.   Segera Bebaskan Tapol Dan Napol Papua Merdeka Diseluruh Penjara-Penjara Di Papua  Barat TANPA SYARAT

5    5. Segera mengakui Penentuan Nasib Sendiri  Sebagai Solusi Demokratis Bagi Rakyat Papua

6   6. Sesuai Mukadimah UUD1945 Bangsa Indonesia Alinea Pertama; Bahwa Sesungguhnya Kemerdekaan Itu Ialah Hak Segala Bangsa, Maka Penjajahan Diatas Dunia Harus Dihapuskan Karena Tidak Sesuai Dengan Pri-Kemanusiaan Dan Peri-Keadilan; maka Indonesia segera mengakui kedaulatan Negara Papua Barat.
   
Demikian pernyataan sikap dan tuntutan dari kami, Aliansi Mahasiswa Papua-Fakfak  
 Bersama Kebenaran Sejarah Sang Bintang Kejora
 
 
 

0 komentar:

Posting Komentar