JAYAPURA
– Persis pada tahun 2009 Kabupaten Paniai yang baru saja mekarkan dua
kabupaten baru, diantaranya Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Deiyai
itu ternyata ada sekelompok yang belum puas dengan kehadiran kabupaten
baru dan ingin memekarkan kabupaten lain dari kabupaten induk Paniai.
Kelompok
yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Adat Duma-Dama (FMADD) dengan
tegas mengatakan menolak pemekaran Kabupaten Delama Jaya. Karena
berbagai macam persoalan sedang dan akan terjadi di dalam kehidupan
masyarakat Duma-Dama yang mayoritasnya Suku Moni itu.
Ketua
Forum Masyarakat Adat Duma Dama (FMADD), Romario Yatipai kepada media
ini di Jayapura Selasa, (03/09), mengatakan, pihaknya selaku suku asli
yang punya hak ulayat sangat menolak dengan keras atas adanya isu akan
pemekaran daerah otonom baru dari kabupaten induk Paniai.
“Kami sangat menolak pemekaran Kabupaten Delama Jaya itu dengan beberapa alasan utama dan itu nyata. Diantaranya,
sumber daya manusia (SDM) sangat minim dan belum diap. Sementara yang
ke dua adalah hanya dua distrik, Distrik Bibida dan Distrik Duma-Dama
sangat tidak memenuhi syarat untuk menjadi sebuah kabupaten. Yang ketiga
itu berkaitan dengan kehidupan sosial, yaitu sistem genosida atau
pembunuhan rakyat tersistem akan tertanam dan rakyat Duma-Dama pasti
akan menjadi sasaran utama. Sementara yang ke empat merupakan adat
istiadat akan menjadi pelanggaran besar, yaitu wilayah adat dan tempat
keramat anak adat akan hancur dan generasi akan punah. Dan yang kelima,
pendatang (ras Melayu, red) akan menjadi pemilik wilayah adat dan anak
adat menjadi pemulung sampah”, tegas Yatipai.
Sementara
itu, menanggapi hal tersebut wartawan media ini menghubungi kepada
bupati Kabupaten Paniai, Hengky Kayame, dirinya mengatakan sangat setuju
dengan pendapat dari forum tersebut. “Saya setuju,”, atanya singkat.
“Jadi
yang menyebarkan isu itu adalah yang kalah dalam pesta demokrasi
(Pemilukada, red) kemarin. Dan saya sebagai bupati kabupaten Paniai
tidak akan pernah memberikan rekomendasi kepada siapapun terkait
pemekaran itu. Kini saatnya kita bangun Paniai,” tandas Hengky.
Senada
juga disampaikan oleh Ketua Dewan Adat Daerah Paniai, John NR. Gobai
ketika dihubungi media ini. Dirinya mengaku sebagai dewan adat akan
mendukung penuh program bupati Paniai, bahwa tidak ada pemekaran lain
selain Intan Jaya dan Deiyai. “Di belakangan ini setelah selesai
Pemilukada Paniai dan Intan Jaya sedang muncul isu pemekaran tersebut.
Dan aspirasi itu juga tidak pernah dibicara di kampung, di Bibida dan
Duma-Dama bahwa akan diadakan pemekaran. Jadi ini orang-orang yang urus
pemekaran itu di Sugapa, Nabire, Jayapura dan Jakarta,” kata Gobay.
“Yang
sebenarnya itu, kalau ada pikiran mau pemekaran diatur, diurus dan
dibentuk panitia di kabupaten induk. Kenapa tidak bicarakan di kabupaten
induk, di Paniai ?” tanya John.
Lanjut
pria berkaca mata ini, bahwa melihat dari pengalaman pemekaran Intan
Jaya dan Deiyai itu bicara dari kabupaten Induk (Paniai, red). “Jadi,
waktu pemekaran Intan Jaya dan Deiyai itu dong duduk di Enarotali
(ibukota Paniai) baru sampaikan kepada bupati, gubernur dan ke
pemerintah pusat di Jakarta. Itu prosedurnya”, ungkap John.
“Saya
sepakat dengan pernyataan forum itu, luasan wilayah yang hanya dua
distrik itu memang benar. Itu termuat dalam Undang-Undang nomor 32 tahun
2004 yang turunannya itu pemerintahan gabungan dan pemerintahan
pemekaran itu harus atur jelas, bahwa kalau hendak bentuk sebuah
kabupaten itu minimal empat distrik” tuturnya dengan nada tinggi.
Lebih
lanjut John mengatakan akan ada dampak sosial budaya terkait
tempat-tempat keramat. “Ketika ada kabupaten itukan jelas akan membangun
bangunan, ruas jalan, jembatan dan lain sebagainya. Sehingga
tempat-tempat keramat akan sasaran dan kekayaan-kekayaan budaya yang
masih misteri itu akan hancur. Sebab, mulai dari Bibida sampai Duma-Dama
ini ada banyak daerah-daerah terlarang”, katanya.
“Saya
sebagai dewan adat, meminta kepada para intelektual Moni dan Mee agar
bicara baik saja dengan bupati Paniai dan bupati Intan Jaya dalam hal
penempatan jabatan di birokrasi untuk membangun daerah kita ini menuju
hari esok yang lebih cerah”, ungkapnya. (Abeth Amoye You)
Bpk.DR.SULARDI. MM beliau selaku DEPUTI BIDANG BINA PENGADAAN, KEPANGKATAN DAN PENSIUN BKN PUSAT,dan dialah membantu kelulusan saya selama ini,alhamdulillah SK saya tahun ini bisa keluar.Teman teman yg ingin seperti saya silahkan anda hubungi bpk DR.SULARDI.MM Tlp; 0813-4662-6222. Siapa tau beliau mau bantu
BalasHapus