Home » » Benny Giyai : Hentikan Penangkapan Terhadap Mahasiswa Papua

Benny Giyai : Hentikan Penangkapan Terhadap Mahasiswa Papua

Written By Unknown on Sabtu, 09 November 2013 | 03.50

Benny Giyai, Sinode gereja Kingmi di tanah Papua (Foto; Ist)
Pdt. Benny Giyai, Sinode gereja Kingmi di tanah Papua  (Foto; Ist)
PAPUAN, JAYAPURA— Sinode Gereja Kingmi di Tanah Papua, Pendeta Benny Giyai meminta  agar para petinggi keamanan tidak menangkap para mahasiswa, masyarakat dan aktifis Papua yang menyampaikan aspirasi dengan cara-cara damai secara sewenang-wenang. “Kalau penyampaian aspirasi secara damai itu disikapi dengan penangkapan-penangkapan, kami kira praktek ini realisasi dari atau mungkin kita kembali ke praktek-praktek orde baru,”.
Juga para meminta agar para petinggi kemanan di Papua membebaskan para mahasiswa yang ditangkap dalam beberapa hari terakhir. Kami minta hentikan penangkapan terhadap mahasiswa dan aktifis serta segera bebaskan para mahasiswa yang jadi tahanan,” tegas Giyai.
Dijelaskannya, pihaknya sangat prihatin dengan tindakan aparat yang sangat tidak benar . Karena, pertama, “Para aktifits ini menyatakan aspirasi mereka secara damai. Kami sangat prihatin. Mengapa karena ini dalam orde demokrasi.
Sehingga jika penyampaian aspirasi secara damai itu disikapi dengan penangkapan-penangkapan, ini kami kira dalam praktek ini realisasi dari atau mungkin kita kembali ke praktek-praktek orde baru,” jelas Sinode gereja Kingmi ini kepada wartawan di CafĂ© Rempah-Rempah Abepura pada Sabtu (9/11/2013), Jayapura, Papua.
“Apapun bahasa pemerintah atau petinggi keamanan kalau cara penanganan terhadapa penyampaian aspirasi masyarakat secara damai itu dilakukan secara kasar. Misalanya dengan penangkapan-penangkapan berarti ini kita lihat sebagai upaya untuk mengadopsi kembali cara-cara represi yang dulu,” tuturnya.
Kedua, “Kita sangat prihatin itu,  Ketika kitika kita meliahat petinggi keamanan diatas tanah ini mereka-mereka yang katanya mendapat pendidikan yang tinggi. Sudah sarjanan keatas. Jadi kalau itu petinggi keamanan artinya mengedepankan represi berarti nalar tidak jalan dan Itu yang kami lihat dan dengar,” tegasnya.
”Kan kalau kita lihat parapetinggi-petinggi keamanan ini mendapat pendidikan yang luar biasa di luar negeri, kemudian mendapat predikat hukum laut. Tapi kalau penanganan masyarakat yang menyampaikan aspirasi dengan cara seperti ini. Berarti itu macam ada jarak antara pendidikan tinggi dengan praktek-praktek di lapangan,” Tanya Giyai.
“Bagaimana bisa menangani massa atau mungkin psikologi massa tidak jalan. Karena polisis dan tentara mereka belajar psikologi masa dan psikologi sosial itu sa pikir mereka harus dapat kursus lagi. Kami minta hentikan penangkapan terhadap mahasiswa dan aktifis serta segera bebaskan para mahasiswa yang jadi tahanan,” tegasnya lagi.
ARNOLD  BELAU

0 komentar:

Posting Komentar