AMNESTY Mendesak Pelaku Kekerasan Atas Aktivis Papua Diungkap

ils SA.B.Y

JAKARTA –Organisasi Hak Asasi Manusia Amnesty International mendesak penyelidikan terhadap polisi yang terlibat dalam penganiayaan aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di Jayapura pada 26 November 2013.
Amnesty International dalam siaran pers yang diterima Kabar24.com, menyatakan telah menerima laporan dan fakta yang kredibel tentang kekerasan terhadap aktivis KNPB yang dilakukan oleh aparat kepolisian.
“Ada indikasi mereka telah dipukuli sesudah mereka ditangkap. Beberapa tahanan memar dan bengkak pada mulut, mata, kening,” tulis Amnesty International, pada 28 November kemarin.
Pada 26 November lalu, aktivis KNPB menggelar demonstrasi di Jayapura, yang berujung pada penangkapan para aktivis oleh aparat keamanan. Polisi menangkap sekira 28 aktivis, termasuk tiga wanita yang melakukan demonstrasi di Waena, Jayapura.
Menurut Amnesty pasukan keamanan menggunakan kekuatan dan senjata api yang tidak perlu dalam pengamanan demonstrasi tersebut, termasuk dugaan pembunuhan aktivis di luar hukum.
Amnesty International akan terus menyoroti dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di provinsi Papua, tanpa ikut campur dengan status politik Papua.
Amnesty juga mempertanyakan pembatasan demonstrasi di Papua, sementara di provinsi lain di Indonesia hal itu bisa dilakukan dengan bebas tanpa takut dikriminalisasi dan mendapatkan ancaman.
Kabar sementara yang diterima kabar24.com, dalam sebuah pesan pendek yang dikirim seorang aktivis HAM Markus Haluk pada 29 November, mengabarkan bahwa polisi telah menetapkan 12 aktivis KNPB sebagai tersangka.

Sumber  :www.kabar24.com