Ilustrasi |
Menurut PW, situasi di Puncak Jaya, Khususnya di Tiginambut sangat
mencekam bagi warga setempat. Warga tidak bisa lagi melakukan aktivitas
seperti biasanya. masyarakat sangat ketakutan dan panik, karena setiap
warga yang dilihat gondrong rambutnya dan lainnya, dicurigai kemudian
dilakukan introgasi. menurut PW, warga di Tiginambut bahasa
indonesiannya kurang lancar, sehinggga, dengan bahasa yang salah, justru
dipakai sebagai kesempatan untuk dilakukannya intimidasi terhadap warga
setempat. ketika ditanya, bentuk intimidasi seperti apa yang dilakukan
aparat, PW menjelaskan, todongan senjata, kemudian tendangan dengan
sepatu laras, dan dipukul pakai pantatas senjata. dan hal itu dilakukan
berulang-ulang.
Terkait akses media, PW menjelaskan,
Semua media, baik media Lokal, Nasional dan internasional dilarang masuk ke Tiginambut. Daerah itu diisolasikan,
sehingga tidak ada media yang berani menulis hal yang fakta di
Tiginambut. Melihat situasi seperti ini, pentingnya laporan warga
menjadi kunci atas situasi yang terjadi di puncak jaya.
Sampai saat ini, situasi di Tiginambut dikabarkan sangat mencekam.
Aparat terus melakukan suiping. Banyak masyarakat yang tidak melakukan
aktivitas mereka seperti biasanya.
Menyikapi situasi seperti itu, dan karena Pangdam membantah pernyataan
Yunus Wonda terkait hilangnya 5 Warga tersebut, maka Yunus Wonda
memberikan undang kepada para pihak, baik NGO, maupun Gereja untuk
segera membentuk tim Investigasi bersama tuk memastikan kebenaran
kejadian di Tiginambut, Puncak Jaya.
Sementara, dalam pernyataan Pangdam
Cenderawasih, Mayjen TNI Christian Zebua, Kamis, 30 Mey
2013, pada Papua Pos, "Isu itu tidak benar. Saya juga sudah
mengirim tim investigasi ke sana dan sampai sekarang informasi itu tidak
jelas."
Wakil ketua DPR Propinsi Papua, Yunus Wonda masih berpegang pada laporan
masyarakat Tiginambut. Yunus meyakini bahwa apa yang dilaporkan
masyarakatnya adalah hal yang benar, sehingga penting dilakukan
Investigasi lebih lanjut. 5 Warga yang dihilangkan tersebut, sebelumnya
mereka ditahan aparat, kemudian disiksa dan dibawah.
0 komentar:
Posting Komentar