Jayapura, 17/8 (Jubi) – Dalam rangka merayakan
hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-68, Gubernur Provinsi Papua,
Lukas Enembe mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA
Abepura, Kota Jayapura, Papua dan menjumpai salah satu tahanan politik
Papua, Filep Karma.
“Terima kasih, bapak sudah datang. Di Kantor Gubernur banyak
mafia-mafia di lingkungan birokrat dan sulit untuk cari orang-orang
yang bisa dipercaya di sana, jadi jangan sampai bapak terjebak dalam
mafia-mafia tersebut. Kadang saat memberikan order tapi mereka bermain
di bawah. Ada satu orang anak Papua yang saya kenal dari pengalaman saya
besar di Kantor Gubernur dimana saya melihat dia sangat obyektif.
Ketika dia bilang tidak maka tidak. Dia tidak senang orang mempermainkan
anggaran. Tapi itu terserah bapak,” ungkap Filep Karma.
Gubernur lalu menanyakan siapa yang dimaksud oleh Filep Karma ini dan
Filep mengatakan, yang dimaksud adalah Yohanis Kris Rumbiak, dia mantan
Kepala Biro Umum. “Oh, mantan karateker di..,” kata gubernur
lagi. Filep membetulkan apa yang diungkapkan gubernur. “Betul mantan
Carateker Puncak Jaya,” tambahnya.
Menurut Filep, dirinya melihat Yohanis adalah orang jujur dan punya
prinsip. Dia membela rakyat kecil dan dia juga tahu siapa mafia-mafia
yang ada di lingkungan Kantor Gubernur. Paling tidak dia bisa memberikan
advis kepada gubernur dan hingga hari ini Yohanis masih menjadi staf
ahli, menurut gubernur.
“Ya. Itu saran saya saja. Ya, artinya mudah-mudahan bapak bisa sukses
dalam kepemimpinan ini karena saya lihat anggaran cukup besar dan saya
juga sedih sebab dengan kami berteriak merdeka, banyak dana datang tapi
teman-teman birokrat, pencuri itu semua. Itu sangat menyedihkan. Saya
sangat sedih melihat rakyat menderita padahal begitu banyak uang yang
datang ke sini,” tutur Filep.
Gubernur membenarkan hal tersebut dan berjanji untuk meperbaikinya
karena dirinya tidak kompromi dengan siapapun karena telah hidup dan
menghadapi situasi seperti ini baru dirinya keluar.
“Jadi saya akui, memang di Kantor Gubernur, banyak mafia-mafia,
gurita-gurita yang bermain di sana. Jadi sering kalau bapak memberikan
order, yang ke bawah sudah dipermainkan dan juga satu saran saya pak,
mungkin kalau bapak ada banyak undangan ke Jakarta atau
kegiatan-kegiatan apa, situasi ini yang sering anak buah bermain di
sini. Jadi selama saya di sana, kontrol gubernur dan wakil gubernur
terhadap staf yang lemah sehingga di situlah banyak terjadi
permainan-permainan. Jadi mungkin lebih banyak bapak berada di tempat
akan lebih banyak menolong. Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan,”
kata Filep Karma lagi.
Perbincangan antara Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe dan Filep
Karma terjadi di lantai 2 Lapas Klas IIA Abepura, berlangsung selama
kurang lebih 2 menit 40 detik. (Jubi/Aprila Wayar)
Sumber : www.tabloidjubi.com
0 komentar:
Posting Komentar