NUMBAY---
Gara-gara
tidak membawah E-lektronik Kartu Tanda Penduduk (E-KTP) Polisi Indonesia yang
bertugas diJayapura menukul warga sipil Papua atas nama Lukas Gobay dan dua
orang teman lainnya. Akibat dari pemukulan Polisi akhirnya mengalami 10 -
sampai 12 jahitan di tubuh mereka, kejadian itu terjadi Pada Hari sabtu (28-09-2013) kemarin, pukul 22:00
malam. Saat korban pulang kerumah.
Pesan yang di terima
pada media ini, bahwa saat Lukas Gobay bersama rekan-rekannya sedang berjalan
ke rumah mereka di sekitar daerah Entrop tiba-tiba sweping digelar oleh Polisi dan
Tim Gabungan mereka memeriksa E-KTP setiap penumpang angkutan roda dua dan empat suruh turun lalu
tunjukan E-KTP.
Lalu, polisi mendekati pada
Lukas, mereka tanya kamu punya kartu E-KTP ka tidak?, lalu Lukas tunjukan KTP
biasa, Polisi langsung memukul dan memaksa dia harus mengurus E-KTP baru, saat
itu juga Lukas menjawab Bapa polisi Urus E-KTP dan KTP apa bedanya?, namun
demikian polisi langsung pukul lalu badannya mengalami luka-luka sampai 12
jahitan lebih.
Waktu yang sama juga,
polisi memukul dua orang temannya dari Wamena Identitasnya belum ketahui,
mereka dua juga sempat pukul dan badan mereka penuh dengan luka-luka, “merurut
kesaksian Lukas ke media ini.
Lebih aneh, lagi saat
Sweping di gelar oleh Polisi dan Tim gabungan itu, Orang pendatang (NonPapua),
dan Orang pesisir Pantai yang tidak memiliki KTP dan E-KTP Polisi biarkan bebas
Pergi. Namun kami dari Gunung itu memang periksa dalam sampai luar, akhirnya
kami yang memiliki KTP jadi sasaran korban Polisi, “begitu akhir pesannya.
Alasan apa, Polisi
melakukan hal yang tidak wajar saat sweping, dan sweping yang dilakukan itu
juga malam hari, ada apa? Dan ada motif apa?, mereka menyiksa dan menukul orang Papua yang
berada di pengunungan. Tapi yang luar dari itu diloloskan dari sweping
tersebut. Wa…! Jika begini bahaya, setiap orang asli Papua waspada dan waspada.
(Un/Admin)
0 komentar:
Posting Komentar