JAKARTA - Pengamat Masalah PapuaMasdarsada mengatakan
persoalan keamanan di Papua perlu penanganan serius. Dari sisi
kebutuhan pengamanan daerah agar setiap jengkal tanah di Papua terawasi,
maka semakin besar jumlah Kabupaten akan berarti semakin besar jumlah
unit Polri dan TNI bisa dihadirkan di kawasan Papua, dan hal ini juga
penting karena masalah keamanan bagi kawasan Papua masih merupakan
persoalan yang perlu menjadi prioritas penanganan.
”Oleh karena
itu sikap PMKRI Jayapura yang bernada menentang konsep pemekaran daerah,
selain secara obyektif benar, juga PMKRI pada dasar-nya juga dalam
rangka mendesak agar jumlah TNI dan Polri berkurang bahkan ditarik dari
Papua,” ujar Masdarsada dalam pernyataannya, Senin(21/10/2013).
Sebelumnya,Sekretariat
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Padang Bulan,
Kota Jayapura, Papua, Benny Bamme dalam konferensi pers mengatakan,
PMKRI Kota Jayapura meminta Lukas Enembe,Gubernur Papua dan Abraham
Aturury,Gubernur Papua Barat menghentikan semua usulan pemekaran dan
melakukan evaluasi terhadap kebupaten pemekaran yang tidak produktif.
PMKRI menilai
pemekaran wilayah di tanah Papua selama ini tidak memberikan dampak
positif bagi masyarakat, namun justru memicu terjadi konflik dan masalah
keamanan.
Usulan PMKRI Cabang Jayapura ini kata Masdarsada sebuah
usulan yang wajar dan apabila pemerintah obyektif, maka usulan tersebut
patut dipertimbangkan, artinya ada sikap dari Pemerintah Pusat cq
Kemendagri dan kementerian-
kementerian lain untuk sementara tidak menambah lagi jumlah Kabupaten baru.
Menurut Masdarsada, rasanya bukan sesuatu yang tidak disadari oleh organisasi-organisasi yang ada di Papua seperti PMKRI.
Dalam
kemungkinan seperti itu, ujar peneliti Lembaga Analisa Politik dan
Demokrasi Jakarta ini, maka kita merasa khawatir bahwa organisasi
mahasiswa yang seharusnya berwawasan nasional seperti PMKRI, ternyata
pandangan, sikap dan tindakannya sudah terinfeksi dengan pikiran-pikiran
kelompok yang tidak menghendaki integrasi Papua kepada RI.
”Sebuah gejala
yang sudah luas dan menjadi sikap seluruh elemen rakyat Papua yang
menunjukkan ketidak senangannya berada dalam NKRI,” tambahnya sambil
mengingatkan
Ketua Umum Gereja Baptis Papua, Socrates Sofyan Yoman juga menolak
pemekaran termasuk juga penolakan disampaikan OPM melalui sikap resmi.
Sumber :www.tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar